Superioritas Laki–Laki Dan Kekerasan Terhadap Perempuan: Kajian Terhadap Tokoh Tom Dalam Novel The Girl On The Train Karya Paula Hawkins
Kata Kunci:
Superioritas laki-laki, Patriarki, Kekerasan terhadap perempuanAbstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji superioritas laki-laki terhadap perempuan dalam novel The Girl On The Train karya Paula Hawkins yang mengkaji tokoh Tom. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif dan teori Budaya Patriarki & Ketidakadilan Gender dalam Budaya Patriarki yang di gagas oleh Retnowulandari dan Masour Fakih. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat patriarki privat pada tokoh Tom yang menunjukkan kekuasaannya dan dominasinya terhadap perempuan. perempuan pada ranah domestik dan publik yakni kepada Anna sebagai istrinya, Rachel sebagai mantan istrinya, dan Meghan sebagai selingkuhannya. Kekuasaan dan dominasi yang Tom tunjukkan adalah bagaimana ia menjadi sangat tempramental dan berlaku kasar akibat dari ketidaksesuaian kondisi yang dihadapi Tom, yaitu para perempuan dalam kehidupannya menginginkan hak dan memberontak. Salah satu contoh kekerasan fisik yang dilakukannya adalah dengan memukul perempuan dan contoh kekerasan non fisik adalah kekerasan verbal hingga semua kekerasan ini menyebabkan perempuan mengalami trauma. Patriarki privat ini juga menimbulkan ketidakadilan gender yang berbentuk kekerasan fisik yang dilakukan oleh tokoh Tom.
Referensi
Astawan, P. N. P. A., Joni, I. D. A. S., & Pascarani, N. N. D. (2019). Representasi Perempuan dalam Film Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak. E-Jurnal Medium, 1(1), 1–6.
Darmojuwono, S. (2015). Manipulasi Bahasa dan Prasangka Sosial Dalam Komunikasi, Wacana. Journal of the Humanities of Indonesia, 2(1), 1.
Emra, B. M., & Anwar, D. (2019). Men Superiority in Lynn Nottage’s Play Ruined (2009). English Language and Literature, 8(1), 13–20. https://doi.org/10.24036/ell.v8i1.103159
Fakih, M. (2013). Analisis Gender & Transformasi Sosial. Pustaka Pelajar.
Halizah, L. R., & Faralita, E. (2023). Budaya patriarki dan kesetaraan gender. Wasaka Hukum, 11(1), 19–32. https://www.ojs.stihsa-bjm.ac.id/index.php/wasaka/article/view/84
Hartana, I. M. R. (2017). Teroris Perempuan: Ancaman Faktual di Indonesia. Jurnal Ilmu Kepolisisan, 089, 45–50.
Holland, K., & Legg, T. J. (2019). What Is a Superiority Complex? Healthline.
Israpil, I. (2017). Budaya Patriarki dan Kekerasan Terhadap Perempuan (Sejarah dan Perkembangannya). Pusaka, 5(2), 141–150. https://doi.org/10.31969/pusaka.v5i2.176
Karami, A., White, C. N., Ford, K., Swan, S., & Yildiz Spinel, M. (2020). Unwanted advances in higher education:Uncovering sexual harassment experiences in academia with text mining. Information Processing and Management, 57(2). https://doi.org/10.1016/j.ipm.2019.102167
Kasnadi, & Sutejo. (2010). Kajian Prosa: Kiat Menyisir Dunia Prosa. P2MP SPECTRUM.
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia; Badan Pusat Statistik. (2020). Profil perempuan indonesia. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia; Badan Pusat Statistik.
Lestari, S., Rakhmawati, A., & Rohmadi, M. (2016). Analisis Unsur Intrinsik dan Unsur Ekstrinsik pada Kumpulan Cerpen Pilihan Kompas 2014 serta Relevansinya sebagai Materi Pembelajaran Sastra di Sekolah Menengah Atas. BASASTRA (Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra Indonesia Dan Pengajarannya), 4(1), 183–202.
Lubunga, E. (2016). The impact of conflict in the Democratic Republic of Congo on women and their response to peace-building. Stellenbosch Theological Journal, 2(2), 347–364. https://doi.org/10.17570/stj.2016.v2n2.a16
Mahsun. (2007). Metode Penelitian Bahasa. PT Raja Grafindo Persada.
McCallion, G., & Feder, J. (2015). Sexual violence at institutions of higher education. Sexual Violence on Campus: Overview, Issues and Actions, 1–38.
Moeloeng L. J. (2017). Metode Penelitian Kualitatif. PT Remaja Rosdakarya.
Nurgiyantoro, B. (2017). Teori Pengkajian Fiksi. Gadjah Mada University Press.
Nurgiyantoro, Burhan. (2012). Teori Pengkajian Fiksi. Gadjah Mada University Press.
Nurgiyantoro, Burhan. (2018). Teori Pengkajian Fiksi. Gadjah Mada University Press.
Oktaviani, J. (2022). Fenomena “Colorism” Sebagai Bentuk Stratifikasi Sosial Di Kawasan Asia Tenggara. Jurnal Dinamika Global, 7(01), 54–83. https://doi.org/10.36859/jdg.v7i01.1037
Priyanti, E. (2010). Membaca Sastra dengan Ancangan Literasi Kritis. Bumi Aksara.
Rachman, A. K., & Susandi. (2021). Nilai Moral Dalam Perspektif Sosiologi Sastra Pada Novel Paradigma Karya Syahid Muhammad. Hasta Wiyata, 4(1), 58–80. https://doi.org/10.21776/ub.hastawiyata.2021.004.01.06
Rokhmansyah, A. (2013). Studi dan Pengkajian Sastra. Graha Ilmu.
Salfa, H. N. (2022). Peran Sosial Perempuan dalam Masyarakat dan Implikasinya terhadap Penempatan Perempuan Anggota Legislatif Pada Komisi-Komisi di DPR RI Periode 2019-2024 [Women’s Social Role in Society and Its Implication to The Division of Job of Women’s MP]. Politica, 13(2), 162–181. https://doi.org/10.22212/jp.v13i2.3163
Stanton, R. (2012). Teori Fiksi Robert Stanto. Pustaka Pelajar.
Sudjiman, P. (1998). Memahami Cerita Rekaan. Pustaka Jaya.
Vidasari, A. R., & Wulan, N. (2014). The Portrayal of Male Dominance through Domestic Violence in Lovelace Film (2013). Allusion, 3(1), 74–84.
Walby, S. (1989). Theorizing Patriarchy. Sociology, 23(2), 213–234.
Widak, F., & Khoiri, M. (2015). Men’s Oppression in Pearl S. Buck’s The Good Earth. Litera Kultura, 3(2), 72–86. https://doi.org/10.26740/lk.v3i2.12288
Wulandari, S. (2019). Female Masculinity of Alanna Trebond in Tamora Pierce’s Alanna: The First Adventure (Song of the Lioness). Litera Kultura, 7(4), 1–8.
File Tambahan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.